Aplikasi Hybrid dan Asli
Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa aplikasi hibrida merupakan penggabungan antara beberapa aplikasi seperti web serta native. Jadi pertanyaannya sekarang, adakah aplikasi asli dan belum diubah menjadi bentuk hybrid? Jawabannya tentu saja ada. Biasanya aplikasi asli untuk mobile ini menggunakan on demand yang masih sederhana. Salah satu contohnya adalah aplikasi sms yang selalu ada di setiap handphone yang digunakan.
Karena masih bersifat dasar, maka bisa dilihat bahwa kemampuan dari aplikasi asli seperti sms ini juga tidak terlalu memiliki perkembangan yang berarti. Aplikasi asli juga mempertahankan keorisinilan kontennya, dibandingkan dengan mencampurkan konten lain yang sudah disediakan oleh perusahaan. Jadi bisa dibilang konten yang tersedia juga masih terbatas.
Meskipun begitu ternyata aplikasi asli memiliki biaya pengembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi hybrid. Hal ini disebabkan karena mudahnya pengembangan aplikasi hybrid menggunakan in house yang sudah ada. Meskipun membutuhkan seorang IT yang memang sangat berpengalaman. Tapi secara keseluruhan sistem pengembangannya ini lebih mudah dibanding yang asli.
Selain itu aplikasi asli membutuhkan banyak sekali teknisi IT yang berbeda hanya untuk pengembangan satu aplikasi saja. Seperti contoh aplikasi sms, meskipun terlihat sederhana ternyata banyak tenaga kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi asli tersebut. Sehingga pengeluarannya jauh lebih banyak dibandingkan dengan aplikasi hybrid yang hanya membutuhkan seorang ahli IT untuk setiap pengembangan yang dilakukan.
Apa Itu Aplikasi Hybrid?
Pertama adalah apa itu sebenarnya aplikasi hybrid? Mungkin bagi sebagian orang yang memang kehidupannya lekat dengan dunia aplikasi sudah tau apa itu aplikasi ini. Tapi untuk membantu para pembaca disana yang masih awam, disini akan dijelaskan. Secara sederhananya aplikasi ini merupakan penggabungan antara aplikasi native dan juga web karenanya dinamakan hybrid.
Pada proses perpaduannya pertama-tama aplikasi ini dibuat dalam bentuk web, lalu setelahnya diubah menjadi bentuk native. Dalam proses pergantian ini digunakan beberapa tool atau alat yang bisa mengubah kode web ini menjadi kode native. Jadi bisa dibilang bahwa aplikasi hybrid ini adalah perpaduan antara aplikasi berbentuk native dan web dalam desain dan juga penggunaannya.
Proses Loading Serta Kinerja Lebih Cepat
Kelebihan ataupun keuntungan lainnya dari aplikasi hybrid ini adalah proses kinerjanya lebih cepat. Selain itu saat sedang loading, prosesnya tersebut tidak memakan waktu yang terlalu lama. Sehingga tidak membuatnya bosan karena menunggu. Hal ini dikarenakan penyempurnaan aplikasi native yang digabungkan dengan kecepatan aplikasi web. Jadi kecepatannya bersifat maksimal dibandingkan yang lainnya.
Antara Aplikasi Asli dengan Tipe Hybrid, Mana yang Harus Dipilih
Lalu diantara aplikasi hybrid dan yang asli manakah yang harus dipilih. Sama halnya dengan aplikasi lain, maka aplikasi asli dan aplikasi hybrid memiliki kelebihan dan kekuatannya masing-masing. Untuk aplikasi asli misalnya yang mampu menggunakan setiap fungsi dasar smartphone serta dapat digunakan disetiap sistem operasi dasar setiap smartphone. Jadi lebih memudahkan dalam pengembangan dasar seperti menambahkan lokasi dan lainnya.
Aplikasi asli juga memiliki fitur yang dapat dimuat serta dimuat dengan cepat. Selain itu aplikasi ini akan bisa beradaptasi dengan baik setiap kali pengguna itu membukanya. Bahkan ada beberapa aplikasi yang bisa berubah hanya dalam hitungan detik saja. Biasanya penggunaan aplikasi asli ini seperti pada aplikasi belanja ataupun games. Semua jenis aplikasi yang cenderung membutuhkan banyak pemrosesan.
Tapi keuntungan utama aplikasi hybrid terletak pada biaya produksinya yang lebih rendah. Selain itu proses pengembangannya juga dapat diperpendek menjadi lebih ringkas. Ini dikarenakan dengan menggunakan aplikasi ini fungsi sederhananya dapat diimplementasikan secara sederhana dengan menggunakan templat. Sehingga tidak perlu melakukan perombakan besar-besaran sedari awal.
Jadi penggunaan aplikasi hybrid ini akan sesuai untuk perusahaan yang lebih mengutamakan kesederhanaan dan kemudahan dalam penggunaan. Selain itu hybrid ini cocok untuk pengembang yang ingin menekan biaya produksi. Serta sangat tepat untuk yang membutuhkan sebuah aplikasi dalam waktu singkat tanpa memerlukan waktu yang panjang.
Keuntungan Dalam Menggunakan Aplikasi Hybrid
Setelah mengetahui pengertian tentang apa itu sebenarnya aplikasi hybrid, maka kali ini akan dibahas terkait keuntungan dari aplikasi ini. Karena merupakan hasil penggabungan tidak heran jika hybrid memiliki beberapa keunggulan yang sangat digemari oleh penggunanya. Sehingga tidak heran jika hybrid menjadi populer dibanding yang lain karena beberapa kelebihannya ini.
Biaya Pengembangan Lebih Terjangkau
Ini juga menjadi alasan mengapa banyak pengembang aplikasi yang senang membangun aplikasi jenis ini. Selain karena sifatnya yang mudah untuk dikembangkan, aplikasi yang satu ini juga memiliki biaya yang rendah untuk pengembangannya. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan bagi pihak pengembang, meskipun begitu layanan yang diberikan tetap bersifat optimal.
Penggunaan Framework yang Memungkinkan Penerapannya Ke Hardware
Aplikasi ini bisa diterapkan juga pada beberapa hardware yang tidak disangka sebelumnya. Hardware tersebut diantaranya kalender, accelometer, kamera, dan hardware lainnya. Hal ini tentu sangat mencengangkan mengingat beberapa aplikasi hanya bisa dijalankan sebatas mobile maupun desktop. Ini karena penggunaan framework yang sebelumnya sudah diterapkan dan dijalankan dengan baik dalam aplikasi hybrid.
Contoh Penggunaan Aplikasi Hybrid
Karena memang jenis aplikasi hybrid ini masuk ke dalam salah satu jenis aplikasi mobile yang populer tidak heran jika jenis aplikasi ini banyak digunakan. Pertama aplikasi hybrid dapat digunakan pada tempat penjualan foto. Salah satu aplikasinya yang paling terkenal dan menggunakan hybrid adalah canvas. Lalu bisa juga untuk toko online seperti marketwatch.
Selain itu jenis aplikasi yang satu ini juga bisa digunakan pada alat fitness yang banyak tersedia untuk handphone. Salah satu aplikasi terkenal yang menggunakan tipe hybrid adalah swork it. Lalu masih banyak lagi yang lainnya yang juga menggunakan tipe hybrid dalam pengembangan nya.
Untuk smartphone unibody atau backdoor yang tidak dapat dilepas, kebanyakan menggunakan Sim Tray di sisi samping handset. Dibutuhkan sim ejector untuk menusuk sim tray ini supaya keluar dari tempatnya.
Sim Tray atau wadah untuk simcard ini juga mengikuti perkembangan jaman. Misalnya saja ketika awal single sim, dual sim, hingga teknologi saat ini Hybrid Sim Tray. Apa itu coba?
Seperti terlihat pada gambar, Hybrid SIM Tray memungkinkan kita untuk memilih pada slot SIM 2 apakah mau dipasang simcard atau MicroSD. Sebenernya ini memaksa pengguna untuk memilih satu diantaranya, bukan simcard+MicroSD dalam satu waktu. Meskipun itu dapat dilakukan, tapi sudah masuk dalam kategori modding.
Tapi menurut mimin ini membantu banget, terutama untuk smartphone high-end yang bisanya membuang slot external card nah sekarang bisa diakali dengan Hybrid SIM Tray ini.
Last Updated on October 26, 2020 by
Melihat sebagian besar penduduk dunian menggunakan smartphone, tak terbayangkan seberapa banyak aplikasi yang digunakan sehari-harinya. Aplikasi-aplikasi yang kita gunakan secara aktif tersebut jika digolongkan kita akan mendapatkan 3 jenis aplikasi yang berbeda yaitu aplikasi hybrid, native, dan web. Lalu apa sebenarnya aplikasi-aplikasi tersebut? Pada pembahasan kali ini akan dibahas secara fokus terkait aplikasi hybrid ini dan perbedaannya jika dibandingkan dengan dua aplikasi lainnya.
Mengapa hanya aplikasi hybrid? Jawabannya karena aplikasi ini mulai mendulang banyak peminat. Baik itu untuk pengembang aplikasi maupun hanya untuk penggunanya saja. Melihat antusiasme tersebut kali ini akan dibahas dengan rinci terkait aplikasi yang sedang booming ini. Diharapkan melalui pembahasan kali ini seseorang akan menjadi lebih paham apa itu aplikasi hybrid.
Kekurangan Aplikasi Hybrid
Meskipun bersifat tanpa cela, tapi bukan berarti jenis aplikasi yang satu ini benar-benar tidak memiliki kekurangan. Tentu tidak seperti itu, karena layaknya aplikasi lain buatan manusia jenis yang satu ini pasti memilikinya juga. Hal pertama yang menjadi kekurangan aplikasi jenis ini adalah kerumitan yang ditimbulkannya untuk pengguna pada saat awal penggunaan.
Karena sifatnya yang rumit tersebutlah tidak jarang banyak pengguna yang langsung menyerah pada pemakaian pertama. Selanjutnya adalah pembatasan konten dari beberapa toko aplikasi terhadap jenis aplikasi yang satu ini. Karena ada pembatasan seperti ini tidak jarang ada beberapa fitur yang tidak bisa digunakan sebagaimana keinginan dari developer ataupun pengembang.
Meskipun merupakan penggabungan dan pengembangan dari aplikasi native maupun web, nyatanya jenis ini belum bisa disamakan dengan yang native. Walaupun tidak dapat dipungkiri jika jenis yang satu ini sudah hampir mendekati sempurna, tapi kehebatan native belum tergoyahkan. Hal ini dikarenakan ada beberapa kode native yang tidak bisa diterapkan secara sempurna disini.
Terakhir aplikasi yang satu ini masih dianggap minim user experience atau istilahnya minim pengalaman pengguna yang pernah menggunakannya. Meskipun memiliki banyak kelebihan, tetapi ketika dihadapkan dengan pengguna aplikasi yang satu ini akan berkompromi. Kompromi ini yang menyebabkannya lambat dalam hal penerapan keinginan penggunanya. Jadi masih banyak yang lebih memilih native sebagai pilihan utama.